PeNgEtAhuAn TentAng KeSeHAtaN
silahkan membaca blog ini agar pengetahuan anda mengenai kesehatan dapat bertambah...!!!!!
My Campus
Senin, 06 Agustus 2012
PeNgEtAhuAn TentAng KeSeHAtaN: Keluhan Selama Hamil
PeNgEtAhuAn TentAng KeSeHAtaN: Keluhan Selama Hamil: Saat hamil, berbagai perubahan terjadi pada tubuh wanita. Tubuh wanita mengalami perubahan untuk mengakomodasi dan menyesuaikan dengan jani...
3 tanda-tanda Persalinan sudah dekat
anda-tanda melahirkan bisa saja muncul beberapa hari, seminggu, atau
sehari sebelum si jabang bayi lahir. Tak sedikit ibu hamil (bumil) yang
terkecoh dan memutuskan ke rumah sakit bahkan sampai menginap, namun
masih diizinkan pulang oleh dokter karena belum waktunya melahirkan.
Itulah mengapa bumil sebaiknya mengenali tanda-tanda persalinan sudah dekat, lalu dalam kondisi apa pula ibu harus mendatangi rumah sakit. Segera bawa bumil ke dokter bila menemukan tiga tanda ini:
1. Pembukaan.
Adanya pembukaan mulut tahim ditandai dengan keluarnya lendir (mucus) berwarna kemerahan atau kecoklatan. Teksturnya seperti lendir ingus yang kental. Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi karena di masa ini terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan mulut rahim.
Umumnya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri (atau tak nyaman yang dialami) terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akibat kelanjutan melunaknya rahim.
Ibu akan merasakan ingin sering berkemih dan buang air besar. Untuk memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche).
2. Kontraksi.
Menjelang melahirkan, bumil juga akan mengalami kontraksi yang konsisten (teratur). Kontraksi terjadi pada otot-otot rahim (myometrium) sebagai pengaruh dari meningkatnya produksi hormon oksitosin menjelang persalinan. Kontraksi ini sebagai suatu proses yang mendorong janin untuk keluar secara perlahan melalui uterus bawah hingga akhirnya keluar atau lahir.
Kontraksi yang dialami bumil terasa makin sering, makin lama waktunya, dan makin kuat terasa, diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut bagian bawah.
Perlu dibedakan dengan konstraksi semu atau kontraksi palsu (braxton hicks) yang umumnya terjadi pada akhir trimester kedua. Biasanya kontraksi palsu berlangsung pendek waktunya (kurang dari satu menit), tidak terlalu sering atau tidak teratur, tidak terlalu kuat, tak bertambah kuat seiring bertambahnya waktu, serta tanpa rasa nyeri atau mulas.
Kontraksi palsu terjadi pada paha bagian dalam, punggung dan bukan pada perut bagian bawah. Kontraksi ini terjadi sebagai suatu mekanisme latihan dari rahim untuk lebih bersiap-siap kelak ketika tiba waktunya melahirkan. Jadi kontraksi palsu takkan menyebabkan lahirnya bayi. Umumnya rasa tidak nyaman ini hilang atau berkurang bila bumil berjalan atau mencoba berbaring.
Demi memastikan apakah yang dirasakan bumil kontraksi asli atau palsu, saat terjadi kontraksi, catatlah frekuensinya, kekuatan dan lamanya kontraksi tersebut dengan memanfaatkan stopwatch atau jam tangan. Suami bisa membantu bumil melakukan pencatatan ini.
Sekali lagi, kontraksi ditandai dengan kontraksi secara berkala, lama, kuat. Lamanya 45-75 detik dengan kekuatan kontraksi semakin lama bertambah kuat. Saat mulas, jika ibu menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras. Sedangkan interval kontraksinya akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali kemudian dua menit sekali.
3. Pecah ketuban.
Satu tanda lagi yang menyertai persalinan adalah pecahnya membran atau ketuban kala kanting amniotik pecah. Seperti diketahui, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari trauma luar.
Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi karena berbagai hal. Misal karena bumil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah.
Bila sudah terjadi pecah ketuban berarti selaput ketuban sudah ada "hubungan" dengan dunia luar dan membuka potensi kuman untuk masuk. Karena itulah bumil perlu segera mendapatkan penanganan dan dalam waktu maksimal 24 jam diharapkan bayi sudah bisa dilahirkan. Seiring pecahnya membran ini, ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
Itulah mengapa bumil sebaiknya mengenali tanda-tanda persalinan sudah dekat, lalu dalam kondisi apa pula ibu harus mendatangi rumah sakit. Segera bawa bumil ke dokter bila menemukan tiga tanda ini:
1. Pembukaan.
Adanya pembukaan mulut tahim ditandai dengan keluarnya lendir (mucus) berwarna kemerahan atau kecoklatan. Teksturnya seperti lendir ingus yang kental. Dalam bahasa medis disebut bloody show karena lendir ini bercampur darah. Itu terjadi karena di masa ini terjadi pelunakan, pelebaran, dan penipisan mulut rahim.
Umumnya pada bumil dengan kehamilan pertama, terjadinya pembukaan ini disertai nyeri perut. Sedangkan pada kehamilan anak kedua dan selanjutnya, pembukaan biasanya tanpa diiringi nyeri. Rasa nyeri (atau tak nyaman yang dialami) terjadi karena adanya tekanan panggul saat kepala janin turun ke area tulang panggul sebagai akibat kelanjutan melunaknya rahim.
Ibu akan merasakan ingin sering berkemih dan buang air besar. Untuk memastikan telah terjadi pembukaan, tenaga medis biasanya akan melakukan pemeriksaan dalam (vaginal touche).
2. Kontraksi.
Menjelang melahirkan, bumil juga akan mengalami kontraksi yang konsisten (teratur). Kontraksi terjadi pada otot-otot rahim (myometrium) sebagai pengaruh dari meningkatnya produksi hormon oksitosin menjelang persalinan. Kontraksi ini sebagai suatu proses yang mendorong janin untuk keluar secara perlahan melalui uterus bawah hingga akhirnya keluar atau lahir.
Kontraksi yang dialami bumil terasa makin sering, makin lama waktunya, dan makin kuat terasa, diserta mulas atau nyeri seperti kram perut. Perut bumil juga terasa kencang. Nyeri yang dirasakan terjadi pada bagian atas atau bagian tengah perut atas atau puncak kehamilan (fundus), pinggang dan panggul serta perut bagian bawah.
Perlu dibedakan dengan konstraksi semu atau kontraksi palsu (braxton hicks) yang umumnya terjadi pada akhir trimester kedua. Biasanya kontraksi palsu berlangsung pendek waktunya (kurang dari satu menit), tidak terlalu sering atau tidak teratur, tidak terlalu kuat, tak bertambah kuat seiring bertambahnya waktu, serta tanpa rasa nyeri atau mulas.
Kontraksi palsu terjadi pada paha bagian dalam, punggung dan bukan pada perut bagian bawah. Kontraksi ini terjadi sebagai suatu mekanisme latihan dari rahim untuk lebih bersiap-siap kelak ketika tiba waktunya melahirkan. Jadi kontraksi palsu takkan menyebabkan lahirnya bayi. Umumnya rasa tidak nyaman ini hilang atau berkurang bila bumil berjalan atau mencoba berbaring.
Demi memastikan apakah yang dirasakan bumil kontraksi asli atau palsu, saat terjadi kontraksi, catatlah frekuensinya, kekuatan dan lamanya kontraksi tersebut dengan memanfaatkan stopwatch atau jam tangan. Suami bisa membantu bumil melakukan pencatatan ini.
Sekali lagi, kontraksi ditandai dengan kontraksi secara berkala, lama, kuat. Lamanya 45-75 detik dengan kekuatan kontraksi semakin lama bertambah kuat. Saat mulas, jika ibu menekan dinding perut dengan telunjuk akan terasa perut mengeras. Sedangkan interval kontraksinya akan bertambah sering, permulaan 10 menit sekali kemudian dua menit sekali.
3. Pecah ketuban.
Satu tanda lagi yang menyertai persalinan adalah pecahnya membran atau ketuban kala kanting amniotik pecah. Seperti diketahui, di dalam selaput ketuban (korioamnion) yang membungkus janin, terdapat cairan ketuban sebagai bantalan bagi janin agar terlindungi, bisa bergerak bebas dan terhindar dari trauma luar.
Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, dan akan terus keluar sampai ibu akan melahirkan. Keluarnya cairan ketuban dari jalan lahir ini bisa terjadi karena berbagai hal. Misal karena bumil mengalami trauma, infeksi, atau bagian ketuban yang tipis (locus minoris) berlubang dan pecah.
Bila sudah terjadi pecah ketuban berarti selaput ketuban sudah ada "hubungan" dengan dunia luar dan membuka potensi kuman untuk masuk. Karena itulah bumil perlu segera mendapatkan penanganan dan dalam waktu maksimal 24 jam diharapkan bayi sudah bisa dilahirkan. Seiring pecahnya membran ini, ibu akan mengalami kontraksi atau nyeri yang lebih intensif.
Tips Persiapan Melahirkan Secara Alami
Tips persiapan melahirkan secara alami/persalinan untuk mempersiapkan
kelahiran secara alami dapat membantu Anda dalam mempersiapkan mental
maupun fisik. Melahirkan secara alami menjadi kebahagiaan tersendiri
bagi ibu hamil. Lain halnya jika harus dengan operasi caesar yang
sebenarnya mempunyai resiko bahaya 3 kali lebih besar dari proses
kelahiran secara alami. Ini harus menjadi pemahaman bagi ibu hamil.
Melahirkan dengan intervensi medis, baik itu induksi, vaccum, forceps
ataupun SC ini hanya perlu dilakukan jika kondisi sang ibu tidak normal
atau membahayakan keselamatan ibu dan bayi. Gaya hidup yang menginginkan
anaknya lahir pada tanggal tertentu, takut rasa sakit dan operasi itu
lebih aman adalah pemahaman yang keliru. Tuhan jauh lebih tahu dan hebat
yang telah memberikan kekuatan seorang wanita kemampuan untuk menjalani
kelahiran secara alami. Berikut tips persalinan untuk mempersiapkan
kelahiran secara alami.
Tips persiapan melahirkan/persalinan untuk kelahiran secara alami
Tips persiapan melahirkan/persalinan untuk kelahiran secara alami
- Berkonsultasi/datang ke dokter/bidan yang mendukung dan profesional untuk menangani proses kelahiran secara alami. Ini sangat membantu Anda untuk menambah pengetahuan yang benar tentang proses kelahiran secara alami dan sekaligus menambah rasa percaya diri dan kesiapan mental Anda. Pilih praktisi yang benar-benar dipercaya dan memahami kondisi Anda untuk merawat dan memberi support yang kuat, bukan sebaliknya, marah-marah karena menganggap pasiennya rewel dan lainnya. Mohon maaf banyak praktisi yang sebenarnya bukan tipe seorang dokter atau perawat yang memang harus melayani pasien apapun kondisinya, harus sabar dan berdedikasi tulus. Anda harus yakin bahwa Tuhan telah memberi semua kekuatan pada wanita dan proses melahirkan secara alami itu sebenarnya jauh lebih aman dibanding dengan tindakan operasi. Tindakan operasi yang kurang baik bisa menimbulkan gangguan seperti sumbatan pembuluh darah, infeksi masa nifas, gangguan jantung atau bisa berakibat pengangkatan rahim (histerektomi) di kelak kemudian hari karena terjadi infeksi/radang.Ada tips yang mungkin terlupakan atau kurang dianggap penting bagi banyak kalangan yakni persiapan mental. Ini adalah management hati yang berpengaruh kepada kekuatan fisik Anda. Perhatikan hal apa yang bisa membuat Anda rileks dan tenang, mungkin dengan mendengarkan musik, dengan orang dekat, atau juga dengan cara hipnotis. Kelola kesiapan yang harus Anda lakukan saat terjadi kontraksi, lakukan teknik pernapasan dengan baik, tetap tenang, berpikir positif dan jauhkan dari ketakutan Anda.
- Anda sendiri yang harus menentukan kapan Anda harus ke rumah sakit, tunggu terjadinya kontraksi yang intens/lebih sering. Apabila setiap lima menit terjadi kontraksi dengan durasi kurang lebih 20-30 detik, maka segerakan Anda berangkat ke dokter/bidan Anda, kenapa harus menunggu hingga terjadi kontraksi yang intens? karena supaya tidak terlalu lama di tempat dokter, kebanyakan dari mereka kurang sabar menunggu dan cenderung mempercepat atau menginduksi persalinan, inilah yang harus dipahami kita semua.
- Pada saat kontraksi Anda harus tetap dan terus berjalan agar Anda bebas bergerak dan lakukan gerakan lembut semampu Anda, ini akan merangsang bayi mulai menuruni rahim memperbesar energi dari gaya gravitasi sehingga posisi bayi berada pada posisi yang tepat menuju jalan keluar. Jadi Anda harus bebas bergerak selama persalinan tetapi jangan berlebihan.Anda dapat mengubah posisi sesuai arah mana yang dapat mengelola atau menjaga kontraksi yang terjadi agar tidak terlalu nyeri.
- Perlu Anda pahami bahwa persalinan / melahirkan dengan berbaring itu tidak efektif dan tidak searah dengan gaya gravitasi bumi, itulah sebabnya Anda harus dalam posisi berdiri dan bergerak bebas saat proses berlangsung hingga bayi sudah dalam posisi benar-benar siap untuk keluar Anda bisa merubah posisi jongkok atau posisi yang pas untuk melahirkan. Juga Anda tidak perlu ragu untuk berteriak mengaduh saat mengejan karena ini akan menambah energi dan sekaligus mereduksi tingkat ketegangan Anda.
- Nah, demikianlah apa yang dapat saya sampaikan untuk Anda calon ibu, jadi jangan khawatir dan takut untuk melahirkan bayi Anda secara alami, karena cara ini jauh lebih aman dibanding dengan cara intervensi medis, Tuhan maha besar Ibu, jadilah ibu yang benar-benar sempurna dengan melahirkan buah hati Anda sesuai cara Tuhan, dan tentu Anda akan merasa lebih puas dan bahagia dengan perjuangan Anda sendiri. Dan satu lagi, tindakan medis hanya dilakukan apabila kondisi ibu tidak baik dan membahayakan keselamatan baik itu ibu dan bayi. Sekian Tips persalinan untuk mempersiapkan kelahiran secara alami dari saya, selamat menanti buah hati Anda dan menjadi ibu yang baik, Amiin.
Tahapan Proses Persalinan
Persalinan merupakan hal yang paling
ditunggu-tunggu oleh para ibu hamil, sebuah waktu yang menyenangkan
namun di sisi lain merupakan hal yang paling mendebarkan. Persalinan
terasa akan menyenangkan karena si kecil yang selama sembilan bulan
bersembunyi di dalam perut anda akan muncul terlahir ke dunia. Di sisi
lain persalinan juga menjadi mendebarkan khususnya bagi calon ibu baru,
dimana terbayang proses persalinan yang menyakitkan, mengeluarkan energi
yang begitu banyak, dan sebuah perjuangan yang cukup melelahkan.
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
Ada baiknya para calon ibu mengetahui proses atau tahapan persalinan seperti apa, sehingga para calon ibu dapat mempersiapkan segala halnya guna menghadapi proses persalinan ini. Proses persalinan terbagi ke dalam empat tahap, yaitu :
kala I; Tahap Pembukaan
In
partu (partus mulai) ditandai dengan lendir bercampur darah, karena
serviks mulai membuka dan mendatar. Darah berasal dari pecahnya pembuluh
darah kapiler sekitar karnalis servikalis karena pergeseran ketika
serviks mendatar dan terbuka. Pada kala ini terbagi atas dua fase yaitu:
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Fase Laten: dimana pembukaan serviks berlangsung lambat, sampai pembukaan 3 cm
Fase aktif: yang terbagi atas 3 subfase yaitu akselerasi, steady dan deselerasi
Kala I adalah tahap terlama, berlangsung 12-14 jam untuk kehamilan pertama dan 6-10 jam untuk kehamilan berikutnya. Pada tahap ini mulut rahim akan menjadi tipis dan terbuka karena adanya kontraksi rahim secara berkala untuk mendorong bayi ke jalan lahir. Pada setiap kontraksi rahim, bayi akan semakin terdorong ke bawah sehingga menyebabkan pembukaan jalan lahir. Kala I persalinan di sebut lengkap ketika pembukaan jalan lahir menjadi 10 cm, yang berarti pembukaan sempurna dan bayi siap keluar dari rahim.
Masa transisi ini menjadi masa yang paling sangat sulit bagi ibu. Menjelang berakhirnya kala I, pembukaan jalan lahir sudah hampir sempurna. Kontraksi yang terjadi akan semakin sering dan semakin kuat. Anda mungkin mengalami rasa sakit yang hebat, kebanyakan wanita yang pernah mengalami masa inilah yang merasakan masa yang paling berat. Anda akan merasakan datangnya rasa mulas yang sangat hebat dan terasa seperti ada tekanan yang sangat besar ke arah bawah, seperti ingin buang air besar.
Menjelang akhir kala pertama, kontraksi semakin sering dan kuat, dan bila pembukaan jalan lahir sudah 10 cm berarti bayi siap dilahirkan dan proses persalinan memasuki kala II.
Kala II; Tahap Pengeluaran Bayi
Pada
kala pengeluaran janin, rasa mulas terkordinir, kuat, cepat dan lebih
lama, kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin turun masuk ruang panggul
sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Anda merasa seperti mau buang air
besar, dengan tanda anus terbuka. Pada waku mengedan, kepala janin
mulai kelihatan, vulva (bagian luar alat kelamin) membuka dan perineum
(daerah antara anus-alat kelamin) meregang. Dengan mengedan terpimpin,
akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin.
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi
Ibu akan merasakan tekanan yang kuat di daerah perineum. Daerah perineum bersifa elastis, tapi bila dokter/bidan memperkirakan perlu dilakukan pengguntingan di daerah perineum (episiotomi), maka tindakan ini akan dilakukan dengan tujuan mencegah perobekan paksa daerah perineum akibat tekanan bayi
Kala III; Tahap Pengeluaran Plasenta
Dimulai setelah bayi lahir,
dan plasenta akan keluar dengan sendirinya. Proses melahirkan plasenta
berlangsung antara 5-30 menit. Pengeluaran plasenta disertai dengan
pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc. Dengan adanya kontraksi rahim,
plasenta akan terlepas. Setelah itu dokter/bidan akan memeriksa apakah
plasenta sudah terlepas dari dinding rahim. Setelah itu barulah
dokter/bidan membersihkan segalanya termasuk memberikan jahitan bila
tindakan episiotomi dilakukan
Kala IV; Tahap Pengawasan
Tahap
ini digunakan untuk melakukan pengawasan terhadap bahaya perdarahan.
Pengawasan ini dilakukan selam kurang lebih dua jam. Dalam tahap ini ibu
masih mengeluarkan darah dari alat kelamin, tapi tidak banyak, yang
berasal dari pembuluh darah yang ada di dinding rahim tempat terlepasnya
plasenta, dan setelah beberapa hari anda akan mengeluarkan cairan
sedikit darah yang disebut lokia yang berasal dari sisa-sisa jaringan.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Pada beberapa keadaan, pengeluaran darah setelah proses kelahiran menjadi banyak. Ini disebabkan beberapa faktor seperti lemahnya kontraksi atau tidak berkontraksi otot-otot rahim. Oleh karena itu perlu dilakukan pengawasan sehingga jika perdarahan semakin hebat, dapat dilakukan tindakan secepatnya.
Jumat, 27 Juli 2012
Tips Sehat Masa Kehamilan
Menjaga kehamilan agar bayi sehat selama di kandungan tidak lah
mudah. agar bayi yang ada dalam kandungan tetap sehat. Inilah awal
untuk memiliki anak yang sehat. Dan masa kehamilan ini sangatlah
menentukan pertumbuhan dan perkembangan si kecil nantinya.
Berikut ini ada tips yang sangat dianjurkan bagi Ibu hamil dalam masa pertumbuhan bayi di dalam kandungan :
1. Kontrol teratur ke dokter untuk memeriksakan
kehamilan. Bulan-bulan terakhir kehamilan, kontrol harus dilakukan lebih
sering lagi. Bila Anda mempunyai keluhan atau mempunyai kekhawatiran
apapun terhadap kehamilan yang Anda alami, periksakanlah ke dokter,
walaupun ini belum saatnya Anda harus kontrol kembali.
2. Hindari bahan atau zat-zat kimia yang yang
menimbulkan keracunan seperti insektisida, cat, bahan-bahan yang
mengandung merkuri (air raksa) atau timah hitam.
3. Berhenti merokok bila Anda merokok atau janganlah
menjadi perokok pasif, karena Anda sering menghirup asap rokok dari
orang sekitarnya, misalnya dari suami Anda. Asap rokok akan membuat si
kecil lahir dengan berat badan yang kurang, kematian si kecil dalam
kandungan atau
si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran.
si kecil mudah jatuh sakit atau lambat dalam mempelajari sesuatu nantinya, dapat juga menyebabkan Anda mengalami keguguran.
4. Minumlah yang lebih banyak, terutama air putih.
Cairan yang masuk berguna untuk membantu peningkatan volume darah yang
terjadi selama kehamilan. Minumlah sedikitnya 6 – 8 gelas sehari, dapat
berupa jus buah, susu, atau air putih biasa. Cara mudah untuk melihat
kecukupan
cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan Anda cukup mengkonsumsi cairan.
cairan dalam tubuh ialah dengan melihat warna air seni. Bila air seni, jernih seperti air putih atau hanya sedikit kuning, itu menunjukkan Anda cukup mengkonsumsi cairan.
5. Konsumsi makanan yang bergizi, untuk memenuhi
kecukupan gizi untuk ibu dan si kecil dalam kandungan. Makanan harus
memenuhi 5 kelompok makanan utama: nasi atau sumber karbohidrat lainnya,
daging dan protein lainnya, sayuran, buah-buahan dan susu. Kurangi
makanan berlemak dan perbanyak makanan berserat
6. Konsumsi vitamin Asam Folat 400 mikrogram
perhari, sebelum kehamilan hingga beberapa bulan pertama dalam
kehamilan. Hal ini berguna untuk mencegah cacat tabung saraf dan tulang
belakang pada si kecil. Asam Folat ini juga penting diperoleh dari
makanan yang mengandung Asam Folat seperti pada sereal, beras merah,
jeruk, sayuran hijau, kacang-kacangan, brokoli, dan lainnya.
7. Konsumsi juga tablet penambah darah, yaitu tablet
yang mengandung zat Besi sebanyak 30 miligram sehari selama masa
kehamilan, atau sesuai yang dianjurkan oleh dokter. Zat Besi ini berguna
untuk mencegah terjadinya anemia pada saat kehamilan, yang dapat
menyebabkan
terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan.
Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi.
terjadinya risiko untuk terjadinya perdarahan saat persalinan.
Sebenarnya semua wanita yang berusia subur, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak Zat besi.
8. Cuci tangan sesering mungkin, terutama setelah
memegang daging mentah pada saat memasak atau setelah menggunakan kamar
kecil. Karena dengan cuci tangan akan mencegah penyebaran kuman dan
virus yang dapat menyebakan penyakit.
9. Kenali keadaan diri sendiri. Bila ada tanda atau
gejala yang tidak biasanya seperti nyeri, perdarahan vagina, merembesnya
air ketuban, pusing, pingsan, nafas menjadi pendek, gemetar, nadi
menjadi cepat, terus mual dan muntah, pembengkakan pada sendi, tidak
merasakan pergerakan janin, dan gejala atau tanda lainnya,
konsultasikanlah dengan dokter Anda.
10. Berhati-hatilah dalam mengkonsumsi obat-obatan
termasuk juga obat-obat tradisional. Termasuk juga alkohol dan kafein.
Kafein yang ada pada teh, kopi, minuman ringan dan coklat perlu juga
dibatasi.
11. Obat-obatan yang sering diminum sebelum hamil,
misalnyaobat-obatan untuk hipertensi, epilepsi, asma atau kencing manis,
perlu dikonsultasikan kembali dengan dokter Anda. Apakah perlu
dilakukan perubahan atau penyesuaian dengan kehamilan Anda? Apakah
obat-obatan
ini aman digunakan dalam kehamilan?
ini aman digunakan dalam kehamilan?
12. Obat-obatan yang dijual bebas seperti untuk
mengatasi flu dan batuk, mungkin dapat membahayakan janin dalam
kandungan. Oleh sebab itu, konsultasikanlah dulu dengan dokter sebelum
meminumnya.
13. Jangan sungkan atau takut bertanya pada dokter.
Karena ini menyangkut kesehatan janin dan ibu sendiri. Lebih baik kita
berhati-hati dan menanyakan semua kekhawatirkan yang kita rasakan.
14. Bergabung dalam kelas untuk ibu hamil seperti kelas senam hamil.
Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya.
Selain dapat mengambil manfaat dari kelas tersebut, calon-calon ibu juga dapat membagi pengalaman dan menambah pengetahuan dengan sesama calon ibu lainnya.
15. Tetaplah beraktifitas karena akan baik untuk
sang ibu maupun sang calon bayi. Olahraga yang biasanya aman untuk ibu
hamil seperti berjalan, berolahraga, bersepeda statis. Tapi ingatlah
untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memulainya.
16. Makanlah dalam porsi kecil tapi sering, sekitar 5
– 6 kali perhari. Ini jauh lebih baik daripada makan dalam 3 porsi
besar sehari. Pola makan dengan porsi kecil yang lebih sering, dapat
mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung.
Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi.
mengurangi mual-muntah di pagi hari dan nyeri lambung.
Hindarilah makanan yang dapat membuat lambung nyeri, walaupun Anda menyukainya. Gantilah dengan makanan yang lebih bergizi.
17. Hindari mandi atau berendam dengan air panas saat hamil. Karena panas yang tinggi dapat membahayakan kehamilan.
18. Rencanakan dan buatlah lingkungan rumah yang
aman untuk si kecil nantinya. Hal ini untuk mencegah bahaya-bahaya yang
tidak diinginkan.
19. Hindarilah daging yang belum dimasak atau yang
dimasak kurang matang, cucilah tangan setelah memegang hewan peliharaan
atau berkebun. Ini untuk mencegah terjangkit parasit toksoplasma yang
menyebabkan penyakit toksoplasmosis, yang dapat membahayakan janin
dalam kandungan.
dalam kandungan.
20. Karena ukuran rahim yang semakin besar, seiring
dengan kurang efisiennya fungsi ginjal akibat kehamilan, dapat
menyebabkan ibu lebih sering buang air kecil. Dapat juga dapat terjadi
keluar air seni saat bersin, batuk atau ketawa. Ini disebabkan karena
adanya tekanan rahim
pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke dokter.
pada kandung kemih, yang sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Jika buang air kecil disertai rasa panas, nyeri dan lebih sering, periksakanlah ke dokter.
21. Berat badan yang berlebihan atau kurang selama kehamilan dapat menyebabkan masalah bagi si kecil yang masih dalam kandungan.
Janganlah melakukan diet selama hamil untuk menurunkan berat badan yang berlebih sebelum berkonsultasi dengan dokter.
Janganlah melakukan diet selama hamil untuk menurunkan berat badan yang berlebih sebelum berkonsultasi dengan dokter.
22. Melakukan vaksinasi untuk kehamilan. Tanyakanlah pada dokter mengenai hal ini, kapan sebaiknya vaksinasi diberikan.
23. Hindari pemeriksaan dengan sinar X (ronsen).
Jelaskan pada dokter bila Anda sedang hamil bila dokter meminta Anda
untuk melakukan pemeriksaan itu.
24. Berikan lingkungan yang sehat untuk si kecil
dalam kandungan. Dan saat si kecil telah lahir, dan tumbuh semakin
besar, tetaplah beri dia bimbingan dan kasih sayang. Kesehatan dan
keamanan pada lingkungannya, harus selalu diperhatikan.
25. Istirahatlah yang cukup. Pada saat beristirahat
sebaiknya berbaring ke samping, terutama ke sisi kiri bila sesuai saran
dokter.
Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janindan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki.
Posisi ini akan memberikan sirkulasi darah terbaik untuk sang janindan dapat mengurangi pembengkakan pada tungkai kaki.
fase-fase kehamilan
Tentu saja tidak lengkap jikalau kita membicarakan praktek kehidupan
tetapi kita tidak tahu apa yang terjadi pada saat kita masih ada dalam
perut ibu kita tercinta.
Dalam kehamilan, ada beberapa fase yang harus kita cermati dan perhatikan secara khusus. Tapi tidak berarti bahwa si calon ibu tidak boleh ini dan itu. Memang ada fase yang memantang si calon ibu dalam mengkonsumsi makanan tertentu tapi tidak di tiap fase.Ada 3 fase yang harus diketahui, yaitu:
1. Fase trisemester pertama
2. Fase trisemester kedua
3. Fase trisemester ketiga
Fase yang terpenting dalam kehamilan sebenarnya adalah fase petama dan fase ketiga.
** Yang dipantang di trisemester pertama adalah:
Semoga artikel ini berguna bagi calon ibu yang akan segera menimang bayi. Diatas kanan merupakan gambar perkembangan bayi yang diterbitkan oleh salah satu produsen susu bayi.
Dalam kehamilan, ada beberapa fase yang harus kita cermati dan perhatikan secara khusus. Tapi tidak berarti bahwa si calon ibu tidak boleh ini dan itu. Memang ada fase yang memantang si calon ibu dalam mengkonsumsi makanan tertentu tapi tidak di tiap fase.Ada 3 fase yang harus diketahui, yaitu:
1. Fase trisemester pertama
2. Fase trisemester kedua
3. Fase trisemester ketiga
Fase yang terpenting dalam kehamilan sebenarnya adalah fase petama dan fase ketiga.
- Fase trisemester pertamaDimana pada fase pertama adalah fase dimana janin baru mulai terbentuk, dan tidak mendapatkan perlindungan maksimal. Karena kantung ketuban (bumper) baru mulai terbentuk namun belum sempurna, jadi si ibu harus ekstra hati-hati jika masuk ke fase ini. Daya lekat sel telur yang sudah menjadi embrio ke sisi dinding rahim juga belum terlalu kuat, jadi keguguran mungkin saja terjadi jika si ibu tidak menjaga dirinya dengan baik.Pantangan makanan juga terpaksa harus dilakukan pada trisemester pertama ini karena perlu diketahui pula bahwa pada trisemester pertama ini, yang terbentuk adalah otak, mata, struktur tulang belakang dan organ vital lainnya. Saat pembentukan sel-sel ini diharapkan si ibu harus mensterilkan dirinya karena makanan-makanan yang mengandung bakteri dan virus akan dengan mudah menjangkiti si janin. Parahnya jika virus itu adalah virus-virus yang dapat mengganggu perkembangan otak dan pembentukan tulang belakang si janin.
- Fase trisemester keduaFase ini adalah fase teraman bagi calon ibu, karena pada fase ini perlindungan bagi si janin sudah terbentuk sempurna. Baik dari pembentukan kantung ketuban, pembentukan otak, mata, tulang belakang dan organ vital lainnya. Pada fase ini adalah fase pengembangan dari yang sudah dibentuk di fase sebelumnya. Jadi jangan kaget bahwa pada fase ini, perkembangan si janin akan sangat pesat bisa jadi hanya berbeda 1 minggu saja tubuh si ibu akan berubah drastis. Fase ini pula si ibu bebas untuk makan apa saja, karena segala yang di makan ibu tidak lagi terlalu berpengaruh kepada si janin.Nah di fase ini pula kontrol ke dokter juga bisa diperjarang, lagipula biasanya vitamin yang diberikan juga sudah tidak ada perubahan lagi. Paling jika ada kasus-kasus khusus yang butuh pertolongan dokter seperti ada nyeri-nyeri yang tidak normal pada rahim selain itu tidak ada yang penting.
- Fase trisemester ketigaFase ini merupakan fase yang lumayan beresiko lagi untuk si calon ibu, karena ukuran si janin yang sudah cukup besar dan juga keseimbangan si ibu juga sudah mulai terganggu. Jadi kudu harus dijaga kalau si ibu jangan sampai jatuh, karena hal ini secara langsung akan berakibat juga pada si janin. Terlebih jika sudah masuk ke bulan-bulan akhir, kontrol ke dokter juga harus lebih sering lagi.Untuk makanan, diharapkan si ibu untuk mengurangi konsumsi makanan yang mengandung banyak kaborhidrat dan gula. Karena ke dua unsur ini akan memperbesar ukuran janin, dan persalinan secara normal akan lebih sulit karena ukuran bayi bisa tidak sebanding dengan ukuran maksimal rahim. Bahkan bukan tidak mungkin mengganggu organ tubuh dari calon ibu, misalnya sesak nafas dan lain sebagainya karena ukuran janin yang besar bisa menekan organ-organ tubuh si calon ibu di sekitarnya.
** Yang dipantang di trisemester pertama adalah:
- Makanan yang berpotensi tidak matang 100% seperti sate, shabu-shabu, steak, ayam bakar, gado-gado, kredok dan lain sebagainya
Memegang binantang yang menjadi carrier virus seperti kucing, burung dan anjing. Karena dipercaya akan dapat menginfesikan virus toksoplasma.
Menggendong balita, terlebih untuk balita yang sedang flu. Sadar atau tidak, bahwa balita telah menjadi carrier virus rubella. Terutama pada air liur mereka, jadi berhati-hatilah.
Semoga artikel ini berguna bagi calon ibu yang akan segera menimang bayi. Diatas kanan merupakan gambar perkembangan bayi yang diterbitkan oleh salah satu produsen susu bayi.
Langganan:
Postingan (Atom)